Pada materi kali ini saya lebih memilih untuk membahas materi mengenai komposisi atau pemajemukan.
Adapun yang akan dibahas pada materi komposisi atau pemajemukan ialah :
1. Pengertian :
- Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan dan kata yang menimbulkan suatu kata baru (M. Ramlan, 1985: 69).
- Pemajemukan adalah proses pembentukan suatu konstruksi melalui penggabungan dua morfem atau kata, atau lebih (Samsuri, 1978: 199). Konstruksi tersebut bisa berupa (akar+akar), (pokok+pokok), atau (akar+pokok), (pokok+akar).
Konstruksi yang dimaksud Samsuri ialah KT + KT, PKT + PKT, KT + PKT, PKT + KT.
- Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dengan kata, atau kata dengan kata yang menimbulkan pengertian baru yang khusus. (TBBI, 1988: 168).
- Pemajemukan adalah proses pembentukan kata mealui penggabungan morfem dasar yang hasil keseluruhannya besrtatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal dan semantic yang khusus menurut kaidah bahasa yaang bersangkutan. Pola khusus tersebut membedakannya dari gabungan morfem dasar yang bukan pemajemukan. Misalnya, dalam Bahasa Inggris blackbird adalah hasil pemajemukan (kata majemuk), sedangkan kata black bird bukan hasil pemajemukan (bukan kata majemuk). (Harimurti, 1982: 77).
- Pemajemukan adalah proses pembentukan kata (pokok kata) melalui penggabungan dua atau lebih akar/pangkat, baik bebas maupun terikat, baik monomorfosis maupun polifermis. (Alam.S).
- Darah tinggi = ab. mm. + ab. mm.
- Serangan jantung = pb. pm. + ab. mm
- Daya juang = ab. mm. + at. mm.
- Serah terima = ab. mm. + at. mm
- Sebar luaskan = at. mm. + pt. pm
- Tendangan penjuru = pb. pm + pb. pm.
Hasil proses pemajemukan atau komposisi disebut kata majemuk atau kompositum.
3. Jenis Kata Majemuk atau Kompositum :
- Menurut Samsuri :
- Kata majemuk (konstruksi majemuk) endosentrik ialah konstruksi yang distribusinya sama dengan semua atau salah satu unsurnya.
- Rumah sakit itu banru dibangun
- Rumah itu dibangun
- Kata majemuk (konstruksi majemuk) eksosentrik ialah konstruksi yang distribusinya tidak sama dengan unsur-unsurnya.
- Kedua orangtua itu mengadakan jual beli hasil pertanian.
- (+) Kedua orang itu mengadakan jual hasil pertanian.
- (-) Kedua orang itu mengadakan beli hasil pertanian.
- Menurut Harimurti Kridalaksana (Kam. Ling., 1982: 89)
- Kompositum Asintaksis (asyntactic compound)
Kompositum yang bagian-bagiannya mempunyai hubungan yang lain seandainya dipakai sebagai kata yang bebas. (Alam S. : tidak dapat dijabarkan secara sintaksis): meja hijau (tidak dapat dijabarkan menjadi "meja yang hijau"), orang tua (yang berarti ibu-bapak), sarajana muda (tidak dapat dijabarkan sebagai sarjana yang masih muda).
Sudaryanto menanamkan bentuk-bentuk yang demikian itu sebagai kata majemuk bersemen leksikal. (linguistic, 1983: 227).
- Kompositum Sintaksis (syntactic compound)
Kompositum yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan yang sama dengan konstruksi yang berupa frase. (Alam S. : dapat dijabarkan secara sintaksis) : kamar tunggu (kamar tempat atau tempat menunggu), meja makan (meja tempat makan), kursi roda (kursi yang beroda).
Sudaryanto menanamkan bentuk yang demikian itu sebagai kata majemuk bersemen frasal. (loc.cit).
- Kompositum Interatif (iterative compound)
Kompositum yang terdiri atas unsur-unsur yang sama (reduplikasi).
- Kompositum Kopulatif (copulative compound)
Komositum yang terdiri atas konsistuen-konsituen yang sederajat seolah-olah digabungkan dengan kata dan. Misalnya : Indo Eropa, nenek moyang(?)
- Kompositum Pangkal (stem compound)
Kompositum yang terdiri atas dua pangkal atau lebih: angkatan bersenjata, tendangan penjuru, dll.
- Kompositum Sintetis (synthetic compound)
Kompositum yang semua atau salah satu unsurnya berupa bentuk terikat: uji petik, nonpribumi, subbah, miraksarawana, mahaadil(?).
- Menurut M. Ramlan
- Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
- Unsur-unsurnya tidak mungkin dipisahkan atau dubah strukturnya.
- Salah satu atau semua unsurnya berupa morfem unik.
- Konstruksi kata majemuk memperlihatkan derajat yang tinggi sehingga merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
- Konstruksi kata majemuk berperilaku sebagai kata, artinya masing-masing konstituen dari konstruksi itu hilang otonominya. Artinya masing-masing tidak dapat dimodifikasikan secara terpisah maupun disisipi morfem lain tanpa perubahan makna aslinya.
- Keeratan konstruksi majemuk itu ditentukan oleh ciri dari sekurang-kurangnya satu konstituen yang memperlihatkan asosiasi (atau afinitas)yang konstan itu terwujud melalui pola kombinasi morfem dasar yang merupakan konstituen konstruksi majemuk sebagai berikut :
- Sekurang-kurangnya satu morfem dasar memperlihatkan ciri tidak produktif.
- Sekurang-kurangnya satu morfem dasar merupakan bentuk unik.
- Sekurang-kutangnya satu morfem dasar merupakan morfem terikat namun tidak tergolong sebagai bentuk afiks.
- Sebagai pangkal tolak penelitian lebih lanjut terhadap ciri-ciri konstruksi majemuk, terutama meurut derajat kepukalannya, dapatkah dibuat daftar semua konstruksi menurut kontinum kepukalan.
- Oleh karena batas-batas dalam suatu kontinum tidak jelas, maka dapatlah konstruksi-konstruksi peralihan antara yang jelas bersifat majemuk dan yang jelas bersifat frasa. Masalah penamaan bagi golongan konstruksi ini perlu memperoleh kesepakatan lebih lanjut.
Struktur kata majemuk dapat ditentukan antara lain berdasarkan jenis morfem unsur-unsurnya seperti tampak pada i.e., atau berdasarkan kategori unsur-unsur pembentuknya, seperti :
- Nomina (n) + nomina (n) : Alat Negara, anak sungai, dll.
- Ajektif (a) + nomina (n) : Merah jambu, kecil hati, dll.
Sangat membantu, terima kasih kak
BalasHapus